#1Hari1PostingBlog: Tanpa 2 Hati Tetap ada 1 Cinta

Aku menulis ini diwaktu malam,
sekiranya tengah malam pada tanggal 11-09-2013.
Dan disaat itu pula, dia datang kerumahku.
Tangisku pecah, badan ini menggigil tak kuat menahan rasa sedih, dan lengkingan suara yang sendu menyeruak diantara keheningan malam.
Cinta itu hanya sebuah kata, apa aku benar?
Cinta; Cinta Ibarat Nama Tanpa Arti.
Cinta bagiku adalah suatu ketidaksempurnaan.
Karena tidak ada keabadian dalam cinta.
Aku salah mengartikan keabadian, karna cinta akan tetap abadi, hanya kita yang akan saling pergi mendahului.

Pertemuan yang akan selalu berakhir degan perpisahan. Akankah ada pertemuan tanpa perpisahan?
Ketika cinta datang, langit terasa luas, malam terasa terang, matahari tak menyilaukan, hujan tidak membasahi, dan aku tidak berpijak pada bumi.
Keran kamu adalah Tempatku berpijak, dan aku berpegang padamu setiap hari.
Kamu adalah Mataku, karena aku akan selalu melihatmu.
Dan kamu adalah Perasaanku. Karena sakitmu adalah sakitku, dan bahagiamu adalah bahagiaku.
Ketika kita berpisah, akan ada permusuhan, atau hanya ada kecanggungan?'
Namun bila takdir yang memisahkan, hanya ada penyesalan tak berujung.

Cinta, aku setia.
Aku hanya menatapmu.
Berbicara lembut padamu.
Mengecup dahimu.
Membisikan cinta ditelingamu.
Memelukmu.
Dan berada disampingmu.
Tapi mengapa, mengapa tuhan, tidak mempercayaiku untuk menjagamu?
aku "Kurang pantas" untukmu, katanya.
Atau tuhan lebih menyayangimu, lebih dari keluargamu, lebih dari sahabatmu, lebih dari aku.

'Ketika kerikil kecil mulai turun perlahan dari puncak lereng, kuyakini kerikil itu akan mempercepat lajunya akibat tanah yang curam, dan mendorong kerikil yang lebih besar untuk turun kepermukaan'

Tak kusangka, aku akan melihatmu pergi dalam balutan kain putih kafan, tanpa mendengar ikatan suci pernikahan diantara kita sebelumnya.
Tahukan kamu? Aku tidak menangis dihadapanmu kala itu, bahkan melihatmu pun aku kuat.
Aku tersenyum, dan tertawa. Bila kau melihatku, ku tau, kau tau, aku sedang berdusta.
Karena sesungguhnya yang aku rasakan adalah, luka.
Pecahan hati yang menembus tulang rusukku, merobek kulit dalamku, hingga yang terasa hanyalah mati rasa.
Untuk bangkit setelah mendengar kepergianmu saja, aku tak mampu.
Semenjak dirimu terluka (baca disini), dan kamu tertidur pulas, namun aku masih bisa merasakan hangat tanganmu, tapi itu tak membuatku lantas mampu menyentuh nasi sebutirpun.
Kau tau, Fisikku, aku, tak berbentuk. Yang ku rasakan hanya berharap kesembuhanmu, melihatmu wajah ceriamu, senyummu, aku berikan apapun di dunia ini, bahkan hidupku, untuk melihatmu terus hidup.
Apabila mungkin dibutuhkan sejumlah darah untukmu, aku rela membagi seluruhnya, jika diminta organ tubuh untukmu, aku rela memberikannya.
Namun bukan itu jalan yang allah inginkan.

Seperti aku yang terus mengejarmu, kamu adalah bagian dari hidupku.
Tak peduli walaupun kita hanya 1 hari bertemu, namun nyatanya kita bertahan 3 tahun dalam suatu hubungan yang dinamakan CINTA.
Dan seperti takdir pada umunya, kita bertemu dan kini berpisah.
Tetaplah menjadi satu bagian dalam hidupku, menjadi sanubariku, keindahan dalam duniaku, tangis dalam kesedihanku, dan tawa dalam pahitnya hidupku.
Karena kamu tetap ada walau kini hanya ada 1 Hati dalam 1 Cinta.